Jumat, 22 Agustus 2008

Kaidah Melatih Anak Puasa

Dalam menjalankan pelatihan ini ada beberapa hal yang sangat perlu kita perhatikan:

1. Kegiatan ini harus dipahami sebagai kegiatan pelatihan, pengkondisian dan penyiapan anak agar akrab dengan aktifitas ibadah bukan hal yang final.

Ini adalah proses pendidikan jadi bukan hasil yang kita harapkan. Oleh karena itu kebijaksanaan yang diterapkan harus tetap fleksibel bergantung pada keadaan anak, umur, fisik dan mentalnya.

2. Anak-anak masih dalam proses tumbuh kembang, supaya diperhatikan agar proses pelatihan shaum ini tidak mengabaikan kenyataan ini. Artinya anak balita yang shaum harus diperhatikan kebutuhan gizi dan tidurnya selama pelatihan berlangsung. Karena jika tidak., pelatihan ini akan berubah menjadi penganiayaan anak.

3. Pendidik harus istiqomah niat dan tekadnya karena Allah azza wa jalla bukan supaya tidak malu jika ditanya teman atau untuk meningkatkan status sosial di masyarakat. Ingatlah pahala yang dijanjikan karena pada hakekatnya keberhasilan pelatihan ini bukan melulu prestasi anak namun lebih menunjukkan pada prestasi orang tua karena merekalah yang banyak berperan baik sebagai promotor maupun sebagai supervision.

4. Ada banyak dampak psikologis yang harus dimengerti orang tua:

  • Anak biasanya akan menjadi sedikit rewel karena puasa menimbulkan ketidakseimbangan fisik dan mental biasanya sekitar jam 10.00 pagi, selepas dzuhur, ketika ashar dan menjelang berbuka. Perhatikanlah jam- jam rewel anak dan siapkan diri.
  • Shaum melatih anak untuk bisa mengendalikan dorongan dalam dirinya sehingga bisa menahan pemuasan segera (melatih kecerdasan emosi).
  • Shaum menumbuhkan kemampuan anak untuk merasakan kesulitan orang lain dan memupuk rasa santun pada orang-orang yang kurang beruntung.
  • Membantu anak memiliki akhlaq mulia terutama jujur. Allah swt melihat dan tahu apakah anak Shaum atau tidak.
  • Meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama karena suasana dan semua orang Islam di seluruh dunia melakukannya.
  • Pelatihan shaum membuat anak menjadi lebih dekat dan akrab dengan orang tuanya.

5. Saat pelatihan shaum, sebaiknya orang tua mengurangi kegiatannya dan jika bekerja di kantor usahakan segera pulang bila jam kantor telah selesai.

Wallahu’alam.

Sumber: www.alhikmah.com

Tidak ada komentar: